Kanpeki Bishoujo to Sugosu 3LDK Dousei Seikatsu Chapter 3 Bahasa Indonesia

Kanpeki Bishoujo to Sugosu 3LDK Dousei Seikatsu Chapter 3 Bahasa Indonesia

Great Day to Be Alive! The Daughter Spoiled by the President Wants Me to Marry Her ~ 3LDK Cohabitation Life With a Perfect Beautiful Girl Chapter 3 -  Alasan hidup


Kelaparan mungkin merupakan faktor terbesar dalam alasanku, tapi udon daging Tojo-san sangat lezat. Kuahnya tidak terlalu kental atau asin, dan rasanya agak lembut. Aku tidak bisa menghentikan sumpitku lebih dari yang aku bisa dengan bawang putih atau hidangan beraroma kuat lainnya.

"Aku senang kamu menyukainya"

"Enak" jawabku dengan mulut yang penuh.

"Fufu, luangkan waktumu. Pelan pelan dan makan lebih tenang, oke?"

Bahkan setelah dia mengatakan itu padaku, aku tidak bisa menahan diri untuk terus makan. Dengan rasa menyesal, pada akhirnya, aku menyelesaikan makan dalam waktu kurang dari lima menit dan mengembalikan mangkuk ke meja.

"Fuu... terima kasih untuk makanannya"

"Ya, terima kasih banyak. Aku akan menyiapkan teh untuk saat ini"

"Terima kasih untuk segalanya"

"Tidak apa, ini kemauanku untuk melakukannya"

Aku tidak tahu ada orang baik seperti ini di dunia ini. Aku bisa merasakan kehangatan di matanya.

"Ini tehnya"

"Terima kasih banyak... tapi aku akan pergi-."

"Aku sedang mengisi bak mandi dengan air panas sekarang, jadi silahkan masuk ketika waktunya. Aku yakin kamu berkeringat karena pekerjaan beratmu, dan jika kamu tidur seperti ini, Inamori-kun akan merasa tidak nyaman"

"Eh? Ah iya. Tolong jangan repot repot"

"Aku akan pergi menyiapkan tempat tidur untukmu, Inamori-kun. Lebih suka matras atau kasur? Jika kamu tipe orang yang tidak bisa tidur dengan bantal baru, aku akan mengirim seseorang ke rumahmu untuk mengambilkan bantalmu"

"Tu... tunggu sebentar!"

"Ya?"

Tojo-san memasang wajah bingung, dia menatapku seolah olah dia tidak tahu apa yang aku bicarakan padahal itu kebalikannya.

"Yah, mungkin aku salah akan sesuatu? Tapi, mungkinkah Tojo-san mengira aku akan tinggal di rumahmu?"

"Ya, aku sudah mempersiapkannya sejak awal"

Aku tidak mengerti. Tentu saja, kapanpun aku harus pulang dari sini. Aku tidak punya niat untuk tinggal terlalu lama di rumah orang. Seorang pria dan wanita muda menghabiskan malam sendirian bersama. Bahkan jika tidak ada kesalahan, itu bukan tindakan yang terpuji.

"-Ah, kamu benar. Maaf, aku terlalu terburu buru dan membuatmu bingung..."

"Tidak, eh, apa maksudmu...?"

"Aku ingin berbicara denganmu tentang sesuatu terlebih dahulu, jadi bisakah kamu memberiku beberapa menit lagi?"

Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi, tetapi karena dia akan menjelaskan, aku berhenti untuk mendengarkan. Aku hendak bangun, tapi aku kembali duduk di sofa.

"Aku berharap untuk lebih dekat jika memungkinkan... aku akan menjelaskan semuanya kepadamu"

"Y-ya.."

Ketika aku melihat ekspresi tenang di wajahnya, itu membuatku menelan ludah. Dia membungkuk padaku dalam rasa ketegangan yang aneh"

"Maukah kamu... menikah denganku?"

-Hah?

"Apa yang kamu.........?"
TN: ?????????????????

"Aku akan menjelaskan detailnya"

Mengabaikan kebingunganku yang semakin besar, Tojo-san mencoba melanjutkan pembicaraan. Entah bagaimana, sungguh, entah bagaimana mungkin itu hanya imajinasiku, tapi dia tampak sangat kesal.

Seolah olah dia gugup atau malu. Wajahnya tampak merah, atau matanya tampak sangat licik.

Bagaimanapun, aku tahu dari penampilannya bahwa dia tidak tenang. Dia mungkin sangat gugup... meskipun dia tampaknya telah mengumumkannya dengan sikap santai?

"Sebenarnya, aku sudah memperhatikanmu sepanjang hari"

"Eh?"

"Bukan kebetulan aku bertemu denganmu hari ini di tempat kerjamu. Aku mengumpulkan informasi dengan bantuan Grup Tojo, perusahaan orang tuaku, dan hanya karena aku tahu di mana kamu bekerja, aku bisa sampai ke tampat itu."
TN: Hah? Loh? Jadi dia stalker?

Aku tidak bisa dengan mudah memahami ceritanya. "Bagaimana? Mengapa?" Aku berpikir ketika aku menyadari diriku tidak dapat menemukan penjelasan yang dibuat buat.

"Aku sudah lama bertanya-tanya tentangmu, tentang bagaimana kamu letih dan merasa lelah hari demi hari. Kamu tidak pernah menerima tawaran temanmu ketika mereka mengajakmu keluar, dan kamu meninggalkan sekolah segera setelah kelas berakhir setiap hari, bukan? Kamu juga hanya makan satu kue untuk makan siang... Aku tidak bisa berhenti memikirkannya."

Tojo-san memutar kata-katanya seolah memastikan setiap kata. Tidak ada rasa malu atau penghinaan dalam suaranya. Jika ada, aku mendapatkan kesan bahwa dia adalah seorang anak kecil yang  memberitahu ibunya tentang kesalahannya.

Ketika aku sedikit tenang, aku tidak bisa mengatakan bahwa apa yang dilakukan Tojo-san adalah baik.

Bahkan jika itu untuk kebaikan pihak lain, dia bisa saja dicap sebagai penguntit.

"Dan... aku juga tahu apa yang terjadi padamu."

"!?"

Tojo-san melanjutkan ceritanya.

"Tepat sebelum kamu masuk SMA, mobil orang tua Haruyuki Inamori ditabrak oleh seorang sopir truk yang tertidur di belakang kemudi, menewaskan mereka berdua seketika di tempat. Truk itu tidak hanya menghancurkan mobil orang tuamu, tetapi juga menabrak tiang telegraf di dekatnya. Sopir meninggal saat dibawa ke rumah sakit. Yang tersisa untuk Harayuki Inamori hanyalah kompensasi dari perusahaan tempat pengemudi bekerja, dan kekayaan yang dikumpulkan orang tuanya. Namun, kerabatnya telah berusaha untuk mendapatkan Haruyuki Inamori untuk mengambil keuntungan dari kekayaannya yang cukup besar. Untuk menolak mereka dengan lancar, Haruyuki Inamori menyerahkan semua asetnya, kecuali biaya sekolahnya, dan hidup sendiri sambil bekerja paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan."

"Jadi kamu tahu... semuanya"

Aku hanya diam tentang masa laluku karena itu bukan sesuatu yang aku suka bicarakan. aku tidak marah karena dia tahu. namun, aku bertanya tanya apakah dia kecewa denganku karena dia melihat noda yang aku tanggung. aku membayangkan dia akan berpikir seperti itu, dan aku langsung merasa tidak nyaman.

"bukan hanya masa lalu seperti itu... yang telah aku pelajari"

dia dengan lembut meletakkan tangannya di punggungku, memperhatikanku. seperti suhu tubuhnya lebih rendah dariku. jari jari tojo-san terasa sedikit dingin.

"aku telah belajar dari kebaikanmu saat aku melihatmu"

"kebaikan...?"

"ya. ketika kamu bekerja paruh waktu di toko serba ada, kamu menutupi kesalahan rekan kerjamu, dan ketika kamu bekerja paruh waktu sebagai pemandu lalu lintas, kamu mendukung seorang pekerja dengan punggung yang buruk meskipun kamu sendiri lelah"

"itu bukanlah hal besar"

"kau tahu apa lagi yang aku tahu? di kereta, kamu memberikan kursimu untuk wanita hamil dan orang tua, dan aku telah melihat kamu membantu seorang wanita tua membawa barang bawaan berat di seberang jalan dua kali dalam enam bulan terakhir"
TN: cuk, enam bulan? dia udah lama ngestalk nya loh!!!

Dalam enam bulan terakhir? sudah berapa lama dia memperhatikanku? Aku tidak marah, tapi aku mulai sedikit takut.

"Kamu pasti menjalani kehidupan yang sulit dan tidak nyaman, namun kamu tetap menghampiri siapapun yang membutuhkan tanpa ragu ragu. aku sudah jatuh cinta pada semua hal tentangmu"

"aku hanya melakukan apa yang... alami"

"aku suka orang yang bisa melakukan itu seolah olah itu wajar"

aku merasakan pancaran lembut seperti cahaya bulan darinya saat dia tersenyum padaku setalah mengatakan itu. dia memiliki wajah cantik dan rambut perak, yang langka di jepang. dia memiliki atmorfer misterius, mungkin kata 'malaikat' paling cocok untuknya.

[jadilah orang yang dapat membantu orang lain]

adalah kata kata yang ditinggalkan orang tuaku, dan aku masih mengikuti mereka bahkan setelah mereka tiada.

Itu karena aku mencoba menjadi orang yang seperti itu, sehingga kerabatku melihatku sebagai mangsa. mungkin aku tidak menjalani gaya hidup yang benar-

bohong jika aku mengatakan bahwa aku tidak pernah memikirkannya seperti itu, tapi fakta bahwa tojo-san membenarkannya membuatku merasa sangat nyaman.

aku merasa setiap kata yang keluar darinya memiliki bobot.

"mendengar hal itu dari seseorang seperti tojo-san... membuatku merasa senang hidup seperti sekarang"

"aku juga sangat senang inamori-kun masih hidup dan sehat sekarang"

mungkin orang ini benar benar seorang malaikat. aku sangat malu sehingga aku menggaruk pipiku untuk menutupinya.

"lalu... maukah kamu menikah denganku?"

kalau ini mah ceritanya beda lagi--.


Kanpeki Bishoujo to Sugosu 3LDK Dousei Seikatsu Chapter 3 Bahasa Indonesia


Anda mungkin menyukai postingan ini

disqus